Sunday, July 02, 2006

surprise surprise???

Alhamdulillah, I'm back safely in Singapore still the same, only darker, only more appreciative of life. I asked for surprises, I got more than wonders that keep my heart beaming. I asked for time with the children, I got a family I would return for.

In short, 2 weeks seemed like 2 days...now I cannot wait to go back. No one will know how it feels like until you go through it yourself. Just bear with me when I bare it all to you...my stories, my experiences yet again.

For now, my deepest gratitude to the Almighty for blessing me with my family, my friends, and for all the tangibles i took for granted; the comfy bed, the abundance of clean water, the luxury of LIGHT!

and tonight, i end *start* off with the story of Agustiar...It's a simple letter written in Bahasa Indo to summarise his tsunami experience. For those who understand, read and ponder.

Pada tanggal 26 desember 2004 pagi yang sangat cerah pada pagi itupun saya berpisah dengan keluarga saya.

Waktu gempa saya berada di sungai dgn teman2. Gempa pun sangat dasyat dan saya sangat takut karna saya belum merasa gempa sekuat ini dlm hidup saya. kemudian gempa pun sudah berhenti lalu saya pulang ke rumah. sampai di rumah saya sangat takut.

Beberapa menit kemudian saya duduk di depan rumah, kemudian tetangga saya bilang air laut sudah naik. Mendengar itu saya pun tidak sempat lari lagi dan saya tidak memikirkan lagi keluarga karna air pun sudah dekat dgn saya. kemudian saya melihat pohon kelapa yang tumbang dan air yang sangat dasyat menembus rumah tetangga dan saya pun digulung2 sampai jarak 2 km dari rumah. waktu saya sudah terapung, ternyata saya tercepit dengan pohon kelapa dan saya tidak bisa bernafas karna terlalu sakit. beberapa menit kemudian saya ditolong oleh orang kampung. saya dibawa ke masjud kerna di lokasi tersebut yang tinggal hanya masjid.

Seluruh anggota badan saya terasa sakit karna ada yang kena zinc, tertimpa pohon dan lain2 dalam air itu. Matahari pun terbenam saatnya malam. malam itulah saya tidur dengan mayat sambil saya memikirkan di mana ibu saya, bapa saya, kakak dan adik saya lalu saya menangis. Saya tertidur sendirian dalam keadaan sakit dan lapar.

Kemudian hari berganti hari saya duduk di tenda masih dlm keadaan trauma. Saya mendapat tau ada sekolah yang menampung anak korban tsunami, saya pun sangat senang kerna masih ada sekolah kerna saya ingin membangun Aceh, Serambi Mekah ini kembali. Saya tetap semangat walaupun keluarga saya tidak ada lagi. Mungkin mereka sudah habis batas hidupnya...

I hope this serves as a reminder for us all.

1 comment:

Korinna said...

hi there! korinna here! i was looking for blog posts aned photos about fajar hidayah and i came across your blog...i miss the kids too..hey if the photos are up do tell me okay?=) thanks... my email ad is korinna@gmail.com by the way. keep in touch=)